5/16/12

This Morning

Today, I'm lil bit upset to my mom.
so, I went from my house with a stright face.

but then I met with a girl and her pregnant mom in the public transport

they're holding each other hands..

it was just.. sweet...

and remind me to my my childhood

and suddenly, i miss my mom so much



5/13/12

On A Rainy Day

Tinggal beberapa menit lagi, kuliah akan selsai. Tapi fikiranku sudah lebih dahulu meningglkan ruangan ini. aku memandang lurus langit cerah lewat jendela kelasku. Baguslah, hari ini tidak hujan. Semoga saja.

Akhirnya kuliah selesai dan dosenku kembali memberikan tugas yang membuat tumpukan tugasku semakin tinggi. Sepertinya aku sudah mencapai titik jenuh pada kuliah semester ini. setiap hari harus kuliah dan ketika pulang langsung mengerjakan tugas. Rasanya aku tidak punya waktu untuk diriku sendiri.

Tapi tidak hari ini. hari ini sangat cerah dan aku memutuskan untuk pergi ke salah satu cafe untuk melupakan tugas-tugasku untuk beberapa jam.

Tenang sekali rasanya saat ini, duduk sendiri menikmati sundae-ku, jauh dari kampus dan segala kepenatanya. Aku sedang memasukan satu sendok es krim ke mulutku ketika seseorang berjalan ke pintu cafe melewati mejaku kemudian keluar.

Tiba-tiba saja saraf-saraf motorikku tidak bekerja. Entah karena sundae-ku yang terlalu dingin atau apa, tapi aku hanya diam membeku memandangi orang itu sampai ia keluar dari ambang pintu dan tidak terlihat lagi.
Saraf motorikku akhirnya kembali normal saat ponselku berdering. Sms dari kakak, batinku.

Disini hujan, mau dijemput?


Engga usah kak. Aku naik bus aja, sebentar lagi mau pulang kok. Ketikku dengan lincah kemudian menekan tombol kirim.

Aku kemudian keluar dan melihat langit yang saat ini sudah mulai tertutupi awan mendung.

Aku benci perubahan cuaca tiba-tiba.

Aku benci hujan.

Aku sibuk menggerutu dalam hati gerimis baru saja turun. langsung saja aku berlari-lari kecil ke halte bus yang tidak jauh dari posisiku saat ini. Ah, banyak sekali orang yang berteduh di halte. Terpaksan aku membuka jaketku dan menggunakanya sebagai payung.

Lama sekali, tapi bus belum juga datang dan hujan semakin deras. Jaketku sudah basah sekali sekarang.

Tiba-tiba seseorang berdiri tepat di sampingku, dan berbagi payungnya dengan aku. Aku hampir saja terkena serangn jantung ringan ketika menoleh untuk melihat siapa orang di sampingku. Orang ini, laki-laki yang tadi aku lihat di cafe.

“Eh, terima kasih.” Ucapku canggung sambil menurunkan jaketku.

“Sama-sama.” Ucapnya sambil tersenyum ramah. Senyum yang membuat pipiku menjadi merah. Sepertinya aku harus diimunisasi, agar kebal dan tidak lumer jika bertemu dengan senyum seperti ini lagi.

“Kenapa engga bawa payung?” ucapnya lagi.

“Engga apa-apa. Emang engga pernah bawa.” Ucapku jujur.

“Oh. Biasanya cewek selalu baya payung biarpun sedang musaim panas.”

Aku tertawa renyah mendengar ucapanmu. “Ada 3 alasan untuk menentang pernyataanmu.” Ucapku sambil membuka tiga jari tangan kananku. “Pertama, aku bukan tipe seperti itu. Keuda, payung bikin tasku jadi berat. Ketiga..” kalimatku terhenti

“Ketiga...?” tanya laki-laki itu penasaran.
Aku menghela napas kemudian merentangkan tangan kananku untuk menangkap butiran-butiran air hujan.

“Ketiga.. karena aku benci hujan.” Tiba-tiba saja suatu memori terlintas di kepalaku. Hujan selalu mengingatkan aku pada hari ketika ayahku pergi dari rumah. Hari ketika ayah dan ibuku bercerai dulu.

Selama beberapa detik aku menatap kosong awan yang terus saja mengeluarkan air hujan.

“Aku suka hujan kok.” Ucap laki-laki itu menyadarkan lamunannku. “Pertama, hujan itu sumber air. Kedua...” kalimatnya terhenti kemudain menoleh dan menatap mataku lekat. “Kedua, walau banyak sekali perpisahan ketika hujan, tapi tidak sedkit juga pertemuan ketika hujan... contohnya ya sekarang ini.” ucapnya.

“Jadi, jangan sedih.” tambahnya sambil tersenyum.

Aku mengangkat sebelah alisku. “Kau peramal ya?” tanyaku heran.

“Bukan." ucapnya. "Tapi mungkin aku punya bakat meramal.” Dia tertawa kecil.

Aku kemudian menatap hujan lagi. “Ya, hujan hari ini sepertinya tidak terlalu menyebalkan.” Kataku. Dan hujan turun semakin deras ketika ponselku berdering. Kakakku lagi.

Aku jemput naik mobil. Hujanya deras banget. Aku udah tunggu di seberang halte bus.

Detik berikutnya aku menyadari sedan silver milik kakakku ternyata sudah ada di seberang halte bus dari tadi.

“Eh, aku tidak jadi nunggu bus. Ada yang ngejemput.” Kataku sambil menunjuk ke seberang jalan. “Makasih tumpangan payungnya ya.” Ucapku lagi kepada laki-laki di sebelahku.

“Kamu mau nyeberang? Bawa aja payung ini.” ucap ida.

“Eh, engga usah.” Tolakku sedikit heran.

“Engga apa-apa, bawa aja. Aku engga lagi nunggu bus kok.”

“Hah?” ucapku semakin heran.

“Itu mobilku.” Ucap dia sambil menunjuk sebuah mobil yang dari tadi terparkir beberapa meter dari tempatku berdiri. “Payungnya buat kamu aja. Jangan males bawa payung lagi ya.”

Aku sempat berkata sesuatu ketika dia berlari ke arah mobilnya lalu masuk. Aku hanya memandangi mobilnya yang sekarang sudah bergerak.

Lagi-lagi hujan memberiku memori yang tidak akan terlupa. Hujan akan mengingatkanku pada laki-laki itu..

Who share his umbrella with meon a rainy day  like a friend


Who comfort me when I sad like a lover


But then just leave me like that like he’s nothing.



dini hari di 12 Mei 2012
untuk project Friends, lovers or Nothing


5/5/12

Semacam Rindu

aku tidak tahu
apakah aku mencintaimu atau tidak
yang jelas saat ini aku sangat merindukan kamu

aneh sekali,
ketika secuil kenangan dapat memupuk rindu sampai sebesar ini
ketika sepintas banyangmu dapat membuatku tersenyum sendiri

apakah aku jatuh cinta?

aku harap tidak.

tapi,
aku suka caramu memanggil namaku
aku suka caramu tertawa

yang aku tidak suka adalah..
caramu membuat aku merindukan kamu
juga caramu membuat jantungku berdegup kencang
ketika kita bertemu

kau tahu?
ketika bersamamu,
aku tahu makna dari kalimat "sepi di dalam keramaian"
yang aku rasakan adalah sepi

sepi

seperti blackberry-ku bila BBM-nya tidak diaktifkan (hehe)

ah, aku tidak tahu apakah aku mencintai kamu atau tidak
yang jelas aku sangat merindukanmu..
rindu..
rindu sekali



bandung,
Pagi hari di tanggal 5 Mei 2012 


gambarnya lebay tapi lucu :3